CahayaSiangNews, BOLSEL – Upaya pencegahan dan penanganan kekerasan dalam dunia pendidikan di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) menjadi perhatian serius oleh Pemerintah Daerah (Pemda).
Melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud), melaksanakan Bimbingan Teknis (Bimtek) optimalisasi tim pencegahan dan penanganan kekerasan dan refleksi implementasi kurikulum merdeka di Satuan Pendidikan Jenjang SD dan SMP.
Bimtek itu diikuti Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK) di Satuan Pendidikan yang melibatkan unsur Kepsek, Tenaga Pendidik, Komite dan Orang Tua Murid. Dengan jumlah peserta seluruh 376 orang dari 94 Satpen jenjang SD dan SMP.
Bimtek dibuka langsung Pjs. Bupati Tahlis Gallang, bertempat di Hotel Aryaduta Manado. Pada Senin, (15/10/2024).
Kepala Disdikbud Bolsel Rante Hattani, menyampaikan pelaksanaan bimtek ini guna meningkatkan kualitas TPPK di satuan pendidikan.
“Bukan hanya pada diri masing-masing namun bisa menciptakan kondisi lingkungan yang ramah, aman, inklusiv dan berkebhinekaan,” tutur Rante.
Dikatakannya, berkaca dari kasus kekerasan yang ada di Bolsel sebesar 80% adalah kekerasan seksual.
“Bercermin dengan kasus kekerasan yang ada, maka wajib untuk kita semua memberikan outcome yang mampu berdampak signifikan dalam pengurangan kasus kekerasan yang terjadi,” jelas Rante.
Selanjutnya, Pemda Bolsel melalui Disdikbud telah melakukan inovasi inovasi terkait dikeluarkannya permendikbudristek 46 tahun 2023.
“Ini merupakan komitmen dan kepedulian Pemda dalam memberikan kondisi lingkungan pendidikan yang aman, nyaman dan menyenangkan,” jelas Rante
Ditempat yang sama, Pjs Bupati Bolsel menegaskan untuk memperkuat tata kelola Pemda telah menyusun peraturan bupati tentang pencegahan dan penanganan kekerasan di lingkungan satuan pendidikan dengan dukungan aplikasi (silaras) Sistem Pelaporan dan Penanganan Kekerasan di lingkungan satuan pendidikan.
“Kekerasan di lingkungan satuan pendidikan adalah permasalahan yang serius, dan kami percaya bahwa kolaborasi antara sekolah, orang tua, dan masyarakat adalah kunci untuk menanganinya,” tegas Tahlis.
Tahlis pun berharap, kepala satuan pendidikan agar selalu menjaga lingkungan sekolah dengan baik dan selalu berkoordinasi dengan warga sekolah dan dinas terkait.
“Tanam dan tumbuhkan karakter positif pada anak didik demi membangun Kabupaten Bolsel yang lebih kuat dan menolak kekerasan,” harap Tahlis.
Tampak hadir Kepala BPMP Sulut, Kepala BGP Sulut, Kasat Reskrim Polres Bolsel, Asisten Pemerintahan dan Kesra, Pusat Penguatan Karakter Kemdikbudristek, kepala OPD, Camat, Kabag dan Pejabat Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bolsel.(Infotorial Disdikbud Bolsel)