Fokus Menangi Pilkada 27 November 2024, PDI Perjuangan “Move On” Pilpres

CahayaSiangNews, Nasional – Resmi setelah Mahkamah Konstitusi selesai membacakan putusan sengketa, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto mengungkapkan, partainya sudah move on dari kontestasi politik Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Hal tersebut disampaikan Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto saat memberikan pengarahan di Rapat Konsolidasi DPC PDI-P Kabupaten Majalengka, Jawa Barat. Pada Sabtu, (27/04/2024).

Hasto menekankan para kader PDI-P untuk fokus menyiapkan langkah strategis memenangi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) bulan November mendatang.

“Partai move on, tetap bergerak ke depan, partai menyiapkan langkah-langkah strategis termasuk di dalam agenda yang sebentar lagi akan kita hadapi pada 27 November 2024 dengan Pilkada Serentak,” kata Hasto dalam keterangan tertulisnya, dilansir dari Kompas,com.

Ia mengatakan, kunci utama PDI-P menghadapi Pilkada November mendatang adalah soliditas di seluruh jajaran partai.

Artinya, para elite harus solid. Dalam konteks itu, Hasto mengatakan jangan sampai ada lagi pihak yang mengaku sahabat tetapi sebenarnya adalah pengkhianat.

“Karena ini ada yang mengaku sahabat, tapi malah mendemo kantor partai. Itu pengkhianat, bukan sahabat,” tegas Sekjen PDI-P.

Ia juga mengingatkan bahwa akan ada beberapa proyek politik yang mencoba membelah soliditas PDI-P melalui politik devide et impera.

Oleh karena itu, semua kader harus solid dalam menghadapi pilkada.

“Dalam pilkada pasti ada yang namanya vested interest, ada kepentingan-kepentingan, bahkan kadang kepentingan orang per orang. Maka, akan ada upaya bagaimana mengganggu soliditas PDI-P,” jelas Sekjen PDI-P.

Dalam kesempatan itu, Hasto juga menyampaikan satu poin terkait situasi demokrasi saat ini.

Menurut Sekjen PDI-P, di dalam menghadapi keguncangan demokrasi yang terjadi saat ini, setiap kader harus selalu mengingat bahwa kebenaran ada di rakyat arus bawah.

“Sebab, nurani paling jernih itu ada di arus bawah. Karena itu belajar dari pemilu, setiap kader harus tunjukkan watak sejatinya. Sebab, ujian itu adalah bukan ketika berjuang berusaha menjadi pemimpin, tapi ujian sebenarnya adalah ketika sudah memegang kekuasaan itu,” tutup Sekjen PDI-P.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *