CahayaSiangNews, MANADO – Pasangan Steven Kandouw – Alfret Denny Tuejeh (SK-ADT) tampil elegan dalam debat Paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulut di Grand Kawanua International City (GKIC) Manado. Pada Selasa, (12/11/2024) malam.
Steven Kandouw yang sebelumya selama dua periode menjabat Wakil Gubernur Sulawesi Utara mengatakan, untuk pelayanan publik, pemerintah provinsi sudah dua tahun berturut mendapatkan award terbaik dari Komisi Ombudsman Nasional.
“Untuk itu harus kita jaga,” sebutnya.
Begitupun dengan masalah kerukunan, provinsi berpenduduk lebih 2,6 juta jiwa tersebut juga sudah dua kali meraih penghargaan ‘Harmony Award’ juga dua tahun berturut.
“Menjadi tugas saya dan pak Denny untuk menjaga harmoni Sulawesi Utara ini,” kata Steven.
“Terkait daerah perbatasan, tekad Steven-Denny menjadi adalah menjadikan daerah perbatasan sebagai serambi depan di Sulawesi Utara,”tegasnya.
Sementara itu, Cawagub Alfred Denny Tuejeh saat menyampaikan closing statement menegaskan bahwa kedaulatan rakyat adalah esensi dari demokrasi, dan kebebasan ini adalah hak asasi yang harus dijunjung tinggi.
Menurutnya, kedaulatan rakyat tidak boleh diganggu apalagi dihilangkan, sebab hak ini melekat pada diri setiap manusia.
“Jangan coba-coba ada yang merampas kebebasan dan kedaulatan rakyat. Demokrasi kita di Sulut, khususnya dalam Pilkada ini, justru memalukan dan memprihatinkan,” tegas Tuejeh.
ADT menyerukan agar semua pihak lebih mengedepankan pendekatan positif dalam meraih hati masyarakat.
Kalau ingin memenangkan hati rakyat, lakukan dengan baik. Paparkan visi misi yang jelas, kasih makan berikan perhatian, buat mereka senang, berdayakan mereka agar sejahtera.
“Bukan dengan intimidasi atau menakut-nakuti. Biarkan rakyat bebas, biarkan mereka bahagia,” kata Denny Tuejeh dengan penuh empati.
Dibagian akhir, ADT mengutip filosofi pahlawan nasional Sam Ratulangi, Sitou Timou Tumou Tou, yang berarti manusia hidup untuk memanusiakan orang lain, sebuah konsep yang ia yakini hanya dapat dilaksanakan oleh masyarakat Sulut dengan pemahaman mendalam dan ketulusan hati.
Ia menegaskan bahwa pasangan SK-ADT memahami dan menghormati filosofi ini sepenuhnya.
“Paslon nomor 3, SK-DT, tahu betul apa yang dimaksud dengan Sitou Timou Tumou Tou. Kami bekerja dengan hati nurani. Kami tidak sekadar bicara kami membawa visi yang nyata untuk Sulut yang lebih kuat, sebagai anugerah dari Tuhan,” jelasnya.
ADT kemudian mengakhiri pernyataannya dengan permintaan yang tulus kepada masyarakat Sulut.
“Saya minta tolong, jangan salah pilih. Pilihlah pasangan yang benar-benar membawa ketulusan, yang mengutamakan kebahagiaan dan kesejahteraan rakyat. Tetap pilih nomor 3, SK-ADT, untuk Sulut yang kuat dan diberkati,” pungkasnya.
Sebagai informasi, Debat terakhir yang digelar KPU Sulut ini mengambil tema tata kelola pemerintahan, reformasi birokrasi, pelayanan publik, sinergi pemerintahan di semua tingkatan, pengelolaan wilayah perbatasan dan wilayah tertinggal sebagai upaya memperkokoh NKRI dan wawasan kebangsaan.(*)