Upaya Penanganan Erupsi, BNPB Serahkan Dana Operasional 350 Juta

CahayaSiangNews, SULUT – Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) Penanganan Erupsi Gunung Api Ruang Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara melalui jaringan Zoom Meeting di Makodam Manado.

Adapun Rakor ini diikuti oleh Sekretaris Daerah Provinsi Sulut, Pangdam 13 Merdeka, Danlanud, Lantamal, Basarnas, Forkopimda Sitaro, serta unsur stake holder terkait lainnya.

Dalam kesempatan tersebut, Kepala BNPB mengatakan keselamatan warga masyarakat di sekitar Gunung Ruang menjadi prioritas utama. Beliau juga mengapresiasi langkah langkah terpadu yang sudah dilakukan oleh unsur TNI/Polri, Basarnas, unsur Pemprov Sulut dan Pemkab Sitaro.

“Memastikan langkah-langkah penanganan darurat bisa berjalan dengan baik dimulai dari kaji cepat, penetapan status darurat, pencarian, evakuasi dan pertolongan, pemenuhan kebutuhan dasar, perlindungan kelompok rentan dan pemulihan dgn segera sarana dan prasarana vital.” tutur Suharyanto.

Ditambahkan oleh Deputi IV Bidang Rehabilitasi dan Rekontruksi BNPB, Jarwansah mengatakan, BNPB hadir dan saat ini sedang melakukan perjalanan ke Tagulandang untuk memastikan secara langsung penanganan korban terdampak. Terutama berkaitan dgn pelaksanaan evakuasi, pengungsian dan ketersediaan logistik kebutuhan dasar.

“Bersamaan dengan itu BNPB juga ikut membawa dukungan bantuan seperti

Dana operasional DSP Rp.350 juta kepada Pemkab Sitaro” jelasnya.

 

Selain itu, diserahkan juga bantuan logpal antara lain :

Tenda Pengungsi 5 set

Tenda Keluarga 100 unit

Light tower : 4 unit

genset : 4 unit

Sembako : 300 paket

makanan siap saji : 300 paket

hygine kit : 300 paket

matras : 300 lembar

selimut : 300 lembar

kasur lipat : 150 lembar

masker : 300 box

velbed : 50 unit

toilet portable : 10 paket

Survival kit pengungsi : 300 paket

 

Diketahui, bahwa memang telah terjadi erupsi di Gunung Api Ruang pada periode 1-17 April 2024. Kegempaan yang tercatat di gunung Ruang sebanyak 1439 kali, gempa fulkanik 569 kali, gempa vulkanik dangkal 6 kali gempa tektonik lokal,dan 167 kali gempa tektonik jauh, gempa terasa tercatat 4 kali dengan skala 1MMI jumlah kegempaan terutama gempa vulkanik dalam yang terjadi pada periode 1-17 April 2024 menunjukan kenaikan yg signifikan di bandingkan dengan bulan Maret 2024.

Kegempaan pada tanggal 16 April 2024 pada pukul 00:00 – 12:00 Wita jumlah gempa vulkanik dalam mengalami eskalasi 493 gempa vulkanik dangkal 5 kali kejadian. gempa tektonik lokal 2 kejadian dan gempa tektonik jauh 1 kali kejadian. Kegempaan 17 April 2024 pada pukul 12:00-24:00 jumlah gempa fulkanik dalam 373 kejadian, gempa vulkanik dangkal 564 kejadian,gempa tektonik 1 kejadian. Pada pukul 12.00 sampai 20.15 gempa erupsi 1 kejadian, dan Tremor vulkanik terus menerus dengan amplitudo maximum 50-55 Mm.

Pada 16 April pukul 13.00 wita dari level 2 waspada menjadi level 3 siaga. pada tanggal 18 April 2024 level 3 siaga menjadi level 4 awas.

Mengenai dampak dari Erupsi tersebut ia mengatakan Aktifitas perkantoran dan masyarakat tidak berjalan dengan normal.

“Bangunan dan rumah masyarakat banyak yang mengalami kerusakan bocor akibat lontaran batu vulkanik. Akses jalan tertutup oleh debu vulkanik dan bebatuan sedang sampai krikil. Jalur pelayaran tujuan Manado Tagulandang terganggu” ucapnya sembari mengatakan untuk Korban Jiwa Nihil, dan kerugian Materil banyak rumah mengalami kerusakan bagian atap.

 

Untuk Jumlah Pengungsi pertama yakni 159 KK ( 495 jiwa ) terdiri dari

1) Kampung Laingpatehi 73 KK.

( 247 jiwa )

  1. a) Laki Laki : 158 Org
  2. b) Perempuan : 89.Org

2) Kampung Pumpente :

86 KK ( 248 Jiwa )

  1. a) Laki2 laki : 166 Jiwa,
  2. b) Perempuan 82 jiwa

3) Tempat pengungsian sb :

  1. a) Yang mengungsi di keluarga Sebanyak : 453
  2. b) Yang mengungsi di gedung sekolah SMP 1 Tagulandang : 42 Org.

4) Pengungsi erupsi ke dua sebanyak 700 Jiwa sehingga Jumlah pengungsi seluruhnya menjadi 1.195

 

Hingga saat ini, Penanganan yang sudah di lakukan antara lain melaksanakan himbauan kepada masyarakat untuk waspada, Melaksanakan evakuasi terhadap masyarakat, Menempatkan tempat pengungsian di daerah yang di anggap aman, Membuat Posko, Membuat dapur umum dan Memberikan bantuan.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *